Hai Sobat Predatech di manapun kamu berada. Kembali lagi dengan cerita kegemilangan anggota Predatech lainnya. Kali ini datang dari mahasiswa program studi sistem informasi yang bernama Rifaldi Saputra. Dia menjadi peserta Student Exchange ke Universiti Teknologi Malaysia (UTM) mengikuti langkah seniornya Nurul Gayatri yang merupakan anggota predatech juga.
Bukan perkara mudah bagi seorang Rifal untuk menggapai impiannya agar bisa menjejakkan kaki di negeri jiran Malaysia. Impiannya ini telah tertanam semenjak dia berada di semester 1. Berawal dari mendengar cerita seorang senior tentang kegitan Summer School yang diadakan di Jerman.
Bahkan mimpinya yang satu ini telah dituliskan dengan mimpinya yang lain dengan jumlah 111 mimpi. Berbekal keinginan mewujudkan mimpi itu banyak hal yang dirasa penting telah dilakukannya seperti memberikan yang terbaik dalam perkuliahan, mengikuti berbagai kompetisi, workshop, seminar dan komunitas.
Memang benar bahwa hasil tidak akan menghianati usaha. Dari banyaknya pendaftar yang mengikuti seleksi, Rifaldi memastikan satu dari empat tiket untuk menimba ilmu di Negara Malaysia yang terdapat 3 etnis yaitu Melayu, Cina dan India. Karena akan berada disana dalam waktu lama, maka banyak sekali yang harus dipersiapkan seperti pendaftaran di kampus tujuan, pengurusan passport dan visa, meminta izin dengan dosen pengajar di jurusan dan masih banyak hal lainnya.
Tepat pada tanggal 04 September 2017 Rifaldi dan 3 orang peserta lainnya di dampingi oleh Kepala Bagian Kerja Sama bapak Nasir dan Kepala Bagian Keuangan bapak Ramli berangkat menuju Universiti Teknologi Malaysia yang berada di negeri Johor. Rute yang dilalui rombongan menggunakan pesawat menuju batam, dan dari batam menuju negeri Johor menggunakan kapal. Rombongan di jemput menggunakan van UTM.
Walaupun Rifaldi notabenenya kuliah di jurusan Sistem Informasi tetapi untuk kegiatan Student Exchange mengambil jurusan Software Engineer di Fakulti Komputeran dikarenakan disana tidak tersedia jurusan Sistem Informasi untuk S1. Kegiatan belajar di UTM menggunakan bahasa inggris karena kampus ini adalah World Class University. Suasana disana begitu menyenangkan karena fasilitas belajar yang sangat bagus.
Study room terdapat di setiap asrama yang terbuka sampai jam 12 malam dilengkapi dengan jaringan internet yang begitu kencang. Bahkan untuk mendownload dengan ukuran 1 GB hanya dibutuhkan waktu kurang dari 1 jam saja.
Selain itu juga terdapat 2 perpustakaan besar dengan fasilitas seperti komputer dengan jaringan internet dan buku yang begitu banyak dengan tempat belajar sesuai keinginan. Ada tempat belajar memakai ruangan untuk 1 orang atau lebih, ada tempat belajar dengan suasana sambil berbaring. Sangat menakjubkan bukan ? benar saja bahwa belajar disana juga menjadi hal yang menyenangkan. Pantas saja kampus ini menjadi kampus yang diperhitungkan terutama untuk kawasan Asia Tenggara. Luar biasa bukan?
Disana juga bisa bertemu dengan banyak orang dari berbagai Negara seperti dari Turki, Gambia, Nigeria, Inggris, Jepang, Korea dan masih banyak lainnya sehingga dapat mengetahui banyak hal terutama terkait budaya. Terlebih lagi UTM International yang merupakan bagian yang mengelola mahasiswa dari luar negeri sering mengadakan acara Culture Corner.
Acara ini akan menampilkan budaya dari berbagai Negara seperti menyanyikan lagu tradisional, makanan khas dan masih banyak kejutan tentang budaya lainnya. Untuk tempat rekreasi terdapat taman Rusa, lapangan olahraga seperti lapangan bola voli, lapangan sepak bola bahkan stadion sepak bola, kolam renang, tempat fitness, dan Pasar Selasa yang menjual berbagai makanan yang identik dengan Negara Malaysia.
Pengalaman berharga dan menarik yang dilalui bukan hanya terdapat di kampus saja. Dunia di luar kampus menyimpan keunikannya sendiri. Sebut saja mesin untuk mengisi bensin, ternyata disana tidak lagi mempekerjakan pegawai seperti di Indonesia. Orang-orang hanya perlu membawa sebuah kartu yang harus diisi seperti kartu ATM. Jadi banyak proses bisnis yang telah menggunakan teknologi disana.
Memang mimpi itu tidak mudah untuk dibuat menjadi kenyataan tetapi hanya mereka yang berani menggenggam mimpinya dengan erat itu akan mendapatkan apa yang diinginkan bahkan lebih indah dari itu. Rifaldi telah membuktikan bahwa impian bukan lagi tentang kemampuan tapi kemauan dan ketekunan. Jika Rifaldi bisa mewujudkan mimpinya, sobat predatech juga pasti bisa.